Skip to main content
KegiatanProgram DoktorProgram Magister

Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Melewati Proses Akreditasi Oleh AHPGS, Persiapan Menjadi Program Studi Tingkat Internasional

By November 22, 2024Januari 19th, 2025No Comments4 min read

Dalam rangka mengevaluasi dan meningkatkan kualitas proses pendidikan yang sesuai dengan standar berskala global, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menjalani proses akreditasi internasional sejak tahun 2022. Akreditasi Internasional dilakukan oleh Accreditation Agency in Health and Social Sciences (AHPGS), sebuah badan akreditasi asal Jerman yang berpengalaman melakukan penilaian komprehensif terhadap program studi Sarjana dan Pascasarjana di dunia. Dalam kesempatan ini, FISIP menjalani proses bersama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Dari FISIP, Departemen Ilmu Komunikasi menjadi salah satu departemen yang dinilai dalam akreditasi, khususnya untuk Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi (S1), Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (S2), dan Program Studi Doktoral Ilmu Komunikasi (S3).

Puncak dari proses akreditasi ini adalah visitasi para asesor AHPGS ke FISIP Universitas Indonesia pada tanggal 23 dan 24 September 2024.  Saat visitasi, beberapa dosen, mahasiswa, serta alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia pun ikut serta dalam wawancara dengan asesor untuk melancarkan proses akreditasi internasional ini. Dari kalangan dosen, hadir untuk mendukung secara langsung: Prof. Dr. Billy Sarwono, Dr. Awang Ruswandi, Dr. Camelia Pasandaran, Dr. D. Chandra Kirana, Endah Triastuti, PhD, Dr. Hendriyani, Inaya Rakhmani, PhD, Dr. Irwansyah, Dr. Reny Yuliati, Dr. Niken Febrina, Dr. Nina Mutmainnah, Nissa Cita, M.Commun., dan Dr. Ummi Salamah. Sebagai narasumber perwakilan alumni, Pascasarjana Ilmu Komunikasi didukung oleh Karen Kusnadi, M.Si, Angga Guslim, M.Si, Dr. Agustinus Rusdianto Berto, dan Dr. Naniek Novijanti Setijadi. Kemudian untuk narasumber perwakilan mahasiswa aktif adalah Intania Poerwaningtias, Jaka Anindita, Uswatul Chabibah, Diah Ayu Chandraningrum, Muhammad Yunus Zulkifli, dan Nur Latifah Umi Saliti. Tim akreditasi Prodi Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI didukung kerja keras LO yang mendampingi para asesor sepanjang kegiatan, yaitu Hetty Mery Marbun, Pramudya Ardhika Hernanto, Andari Karina Anom, Rut Rismanta Silalahi yang merupakan mahasiswa aktif S2 dan S3.

“Kita akan bangga juga apabila Pascakom UI bisa semakin jaya di dunia internasional.”

Menurut Intania Poerwaningtias, mahasiswa aktif Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UI, ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh pihak asesor, misalnya beban kuliah mahasiswa, proses admisi, isu kesehatan mental, mata kuliah penulisan kreatif, akses untuk kelompok rentan, dan akses internasional. Ia mengaku bangga menjadi bagian dari penilaian akreditasi Departemen Ilmu Komunikasi oleh AHPGS. Apalagi, akreditasi yang ini bukan lagi tingkat nasional, melainkan tingkat internasional.

“Dengan adanya akreditasi kemarin, saya melihat Departemen Ilmu Komunikasi melakukan banyak pembenahan dengan membuka banyak akses untuk semua kelompok kalangan sehingga menjadi kampus yang lebih inklusif,” ungkap Intania.

“Selain itu, dengan adanya akreditasi internasional ini, saya berharap keterlibatan Departemen Ilmu Komunikasi dalam perbincangan akademik internasional bisa semakin luas. Kita akan bangga juga apabila Pascakom UI bisa semakin jaya di dunia internasional,” tambahnya.

“Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran memungkinkan dosen memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, terutama dalam kegiatan pengajaran dan penelitian.”

Senada dengan Intania, alumnus Program Studi Doktoral Ilmu Komunikasi UI, Dr. Agustinus Rusdianto Berto, mengatakan bahwa sebagai alumni, keterlibatan ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena dia dapat berkontribusi membantu Departemen Ilmu Komunikasi meraih akreditasi internasional AHPGS.

“Selama prosesnya, saya menjadi memahami bahwa salah satu  keunggulan utama dari S3 Ilmu Komunikasi UI yang direkognisi oleh tim asesor adalah pentingnya kolaborasi dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran, sehingga dosen memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk berkegiatan bersama, terutama dalam pengajaran dan penelitian. Hal ini begitu bermanfaat bagi saya ketika memutuskan untuk “shifting” menjadi akademisi penuh waktu seperti saat ini,” ujarnya. Kemudian Dr. Agustinus R. Berto menambahkan, “Dengan capaian ini, maka kedepannya diharapkan semakin banyak kolaborasi internasional yang dihasilkan, bukan hanya antara dosen dan mahasiswa, bisa juga dengan para alumni.” (RAP)