Skip to main content
Inspirasi Alumni Magister

Carlos Pardede: Mengejar Cita Menjadi Jurnalis Kelas Dunia

By Maret 21, 2024No Comments5 min read

Carlos Margondo Pardede atau yang akrab disapa Carlos, merupakan salah satu alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI yang harum namanya di dunia jurnalisme Indonesia. Dengan beribu pengalaman suka dan duka selama kurang lebih 22 tahun lamanya, saat ini Carlos telah menginjak puncak kariernya sebagai Jurnalis Utama di salah satu saluran televisi Indonesia ternama, Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV). Sebagai News Executive Producer pada tayangan Liputan 6 Pagi, Carlos antusias membagikan perjalanan kariernya selama menyelami dunia jurnalisme dan kisah seru perkuliahannya bersama Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI.

Menyadari ketertarikan dan potensi yang dimiliki sejak awal menjadi kekuatan Carlos untuk mengejar mimpi dan menjadi ahli di bidangnya. Dengan latar belakang S1 Hubungan Internasional, Carlos menceritakan cita-cita awalnya menjadi seorang Diplomat. Namun dalam prosesnya, tercebur di dunia jurnalisme nampaknya menjadi berkah tersendiri bagi Carlos. “Ternyata dengan menjadi wartawan, traveling-nya lebih banyak dan sudah merasakan KBRI di berbagai negara, bahkan juga menginap di Wisma KBRI,” ungkap Carlos.

Kecintaannya pada dunia jurnalisme, Carlos ungkapkan melalui oleh acara TV favoritnya, “Dunia Dalam Berita.” Tayangan stasiun TVRI ini ia ungkapkan sebagai representasi kegemarannya dalam melihat dunia dan juga berita. Kariernya diawali pada dunia jurnalistik elektronik Radio pada tahun 2002. Merintis sebagai penyiar dan reporter, Carlos berhasil menjadi produser dan koordinator liputan di Radio Jakarta News FM 97.5. Sejak saat itu, kecintaannya pada dunia jurnalisme semakin bulat dan pada tahun 2004 hingga saat ini, Carlos berhasil berlabuh di dunia jurnalistik televisi dengan mengawali debutnya sebagai reporter berita.

Traveling ke tempat baru dan bertemu orang baru menjadi kegemaran sekaligus pekerjaan yang Carlos lakoni saat ini. “Do what you love, and do it often,” ucap Carlos terkait keseriusannya di bidang jurnalisme. Telah menjadi cita-citanya sejak lama, Carlos akhirnya melanjutkan pendidikannya di Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI pada tahun 2017 di tengah kesibukannya. “Harus di Universitas Nomor Satu di Negeri ini, dengan jurusan yang sejalur dengan profesi,” menjadi pertimbangan Carlos untuk menetapkan hati di Universitas Jaket Kuning tercinta.  Wujud keseriusan ini turut berbuah manis dengan Beasiswa Jurnalis Cerdas dari BRI yang diperoleh Carlos selama menempuh studinya. Keaktifannya sebagai Ketua Kelas tidak menjadi penghalang bagi Carlos untuk terus mengembangkan ilmunya melalui program Student Exchange ke Oslo, Norwegia. Partisipasinya dalam Spring Course: Safety Journalists, dan SKUP Conference: Free and Investigative Press di Oslo menjadi kesempatan emas yang tidak Carlos lewatkan selama menjadi mahasiswa Manajemen Komunikasi.

Perspektif dan Kajian Media menjadi salah satu mata kuliah favorit Carlos semasa kuliah. “Media ini makananku sehari-hari karena sudah terjun secara praktisi, tapi karena belum pernah belajar komunikasi massa sebelumnya, mata kuliah ini membantu untuk mendalami secara teori sehingga sinkron antara pengalaman dan pendidikanku.” Selain itu, Carlos juga mengambil mata kuliah pilihan yang ia sebut berbau digital untuk menunjang kapabilitas diri dan juga kariernya, seperti Media Digital dan Dinamika Kekuatan Politik, dan Perencanaan dan Strategi Pemasaran Digital. Dedikasi kepada pekerjaan dan perhatian penuh terhadap keluarga menjadi tantangan sekaligus penyemangat bagi Carlos untuk menyelesaikan studi Magister. Tesisnya yang berjudul “Interpretasi Jurnalis Televisi atas Kode Etik Jurnalis Televisi Indonesia: Studi pada Jurnalis Liputan 6 SCTV Endoser Produk di Instagram” berhasil menghantarkan Carlos lulus dari Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI dengan hasil memuaskan.

Carlos juga memaparkan pengalaman serunya selama berkarya di bidang jurnalistik televisi, beberapa liputannya pada skala internasional antara lain Piala Dunia di Johanesburg, Afrika Selatan tahun 2010, Olimpiade di Inggris 2012, Olimpiade di Rio De Janiero, Brazil 2016, dan Sidang Umum PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. Dirinya mengaku antusias dapat berjajar dengan para jurnalis kelas dunia di perhelatan akbar. Namun tak selamanya indah, ada pula pengalaman liputan menegangkan yang Carlos ceritakan saat Ia mendapat panggilan mendadak untuk bertugas di Papua pada Tragedi Abepura Berdarah tahun 2006. Di tengah situasi yang tidak terkendali, dalam perjalanan menuju Jayapura dari Abepura, Carlos terkena blokade jalan dan pemeriksaan saat hendak melintas. Dirinya mendapat perlakuan tidak menyenangkan dengan todongan senjata laras panjang tepat di kepala. Berkat izin melintas yang ia miliki dan kemudian ia sampaikan kepada aparat   berwenang, Carlos berhasil lolos dan menjadikan pengalaman ini sebagai pengalaman hidup paling berkesan.

Memberi dampak positif bagi sesama, berguna, mencerdaskan, mengingatkan, mencerahkan, dan menjalankan tugas-tugas dasar sebagai jurnalis merupakan mantra yang Carlos lakukan alih-alih bermimpi besar untuk mengubah dunia. Melalui pengalaman suka dan duka dalam kehidupan kariernya sebagai jurnalis,  Carlos memiliki motto hidup yang selalu Ia pegang, “Carpe Diem” yang bermakna Seize the Day. “Menikmati hidup selagi bisa, di manapun, bagaimanapun kondisinya, dan dengan siapapun.”

(GLS)