DEPOK,
Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia menggelar sidang promosi doktor pada 26 Juni 2025. Sidang doktor ini dilakukan di Auditorium Juwono Sudarsono (AJS), Gedung F Lantai 2, Kampus FISIP UI Depok dengan mahasiswa doktoral sidang promosi doktor atas nama Bonifacius Hendar Putranto. Sidang promosi ini dihadiri oleh Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto selaku ketua sidang, Prof. Dr. Billy K. Sarwono selaku promotor, Dr. Irwansyah, M. A., dan Dr. Johanes Haryatmoko selaku ko-promotor. Sementara itu, tim penguji adalah Prof. Deddy Mulyana, Ph.D, Dr. Phil Fitzerald Kennedy Sitorus, Whisnu Triwibowo Ph.D, dan Dr. Camelia Catharina.
Judul Disertasi dan Tujuan Penelitian
Dalam disertasinya yang berjudul “Etika Komunikasi Produksi Pengetahuan (Studi Fenomenologi Praktik atas Modalitas Etis berdasarkan Pengalaman Akademisi dalam Penulisan Ilmiah)”, Bonifacius Hendar Putranto merumuskan kerangka etika komunikasi produksi pengetahuan berbasis pengalaman langsung para akademisi dalam menulis karya ilmiah. Disertasinya menggunakan fenomenologi etis dengan etika informasi ke dalam sebuah model etika komunikasi yang fenomenologis dan praksis. Refleksi fenomenologis atas sebaran tegangan budaya, dilema moral-etis, teknis administratif, dan ontologis bertujuan menyusun model dasar etika komunikasi produksi pengetahuan sebagai etika terapan yang spesifik. Sayangnya, diskursus etika terapan yang berporos pada digital ethics, information ethics, dan communication ethics sering berakar pada nilai Barat yang individualistik, yang kurang sesuai dengan keragaman budaya di Indonesia serta kurang mengangkat pentingnya pengalaman hidup individu yang konkret, lokal, dan kontekstual sebagai sumber pengetahuan.
Tiga Sikap Dasar dalam Etika Komunikasi
Dalam kesimpulannya, penelitian membawa Bonifacius Hendar Putranto pada temuan tiga sikap fundamental dalam etika komunikasi produksi pengetahuan, yaitu sikap alamiah, fenomenologis, dan etis. Sikap alamiah adalah cara pra-reflektif manusia memandang dunia, diasumsikan nyata tanpa pertanyaan kritis. Sikap fenomenologis adalah refleksi mendalam yang dicapai dengan mempertanyakan asumsi dasar sikap alamiah serta melibatkan epoché (penangguhan asumsi) dan reduksi fenomenologis, yaitu filter untuk melihat fenomena secara kurang bias. Kemudian, sikap etis dalam fenomenologi merupakan sintesis pemikiran Loidolt (2012), de Warren (2017), dan Ferrarello (2020), yang menyoroti pengalaman etis diri dalam relasi dengan Liyan.Tiga sikap fundamental ini membentuk fondasi dari tiga tema utama, yaitu liminalitas (transisi perhatian dari ruang privat ke publik), ambiguitas (dilema antara kepentingan individu dan kolektif), dan identitas (konstruksi diri sebagai akademisi). Disertasi oleh Bonifacius Hendar Putranto menawarkan kerangka teoritis dan praktis dalam pengembangan etika komunikasi penulisan ilmiah yang berakar dari pengalaman hidup akademisi. (FYG)






