Skip to main content
Inspirasi Alumni DoktorProgram Doktor

Rieke Diah Pitaloka: Berangkat dari Politisi Menjadi Alumni yang Menginspirasi

By Oktober 30, 2023Maret 21st, 2024No Comments2 min read

Rieke Diah Pitaloka merupakan salah satu politisi yang meraih gelar doktor di Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia pada Bulan Mei 2022. Kesibukannya menjadi seorang politisi tidak mematahkan semangat Rieke untuk menyelesaikan studi doktoralnya dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Hal tersebut membuat Rieke dinobatkan menjadi doktor tercepat di FISIP UI dari bidang ilmu komunikasi. 

Memiliki latar belakang pendidikan sarjana dari Sastra Belanda Universitas Indonesia dan magister Filsafat Universitas Indonesia tidak menghalangi keinginannya untuk melanjutkan pendidikan doktor di Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Kemauannya untuk menambah wawasan serta mendalami ilmu komunikasi dalam kajian penyusunan kebijakan publik mendorong Rieke untuk mengambil gelar doktor pada bidang ilmu komunikasi.

 

Rieke yang kini aktif menjadi anggota DPR RI Komisi VI menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan”. Menurutnya angka terkait pendataan bukan hanya sekedar “cerita statistik”, tetapi sesungguhnya data negara adalah agregasi data pedesaan dimana data tersebut meliputi ruang dan waktu, beserta kehidupan sosial pedesaan. Disertasinya berfokus pada kajian terkait korelasi data perdesaan dengan perumusan kebijakan publik, hal ini pada akhirnya membantu analisis dan interpretasi kebijakan publik dalam konstruksi ruang sosial dan kehidupan perdesaan. Rieke percaya bahwa data merupakan instrumen penting dalam penyusunan kebijakan publik.

Dalam disertasinya Rieke menegaskan bahwa perwujudan prinsip good governance dalam setiap kebijakan negara salah satunya harus ditegaskan dalam democratic rural development. Sementara itu, saat ini data yang direproduksi oleh negara belum terintegrasi antara data spasial dan numerik serta tidak memenuhi prinsip data yang akurat, aktual, dan relevan (pseudo data), sehingga sulit untuk divalidasi.Berangkat dari kegelisahannya akan pseudo data yang masih dilanggengkan dalam setiap penyusunan kebijakan di Indonesia, Rieke menemukan bahwa kebijakan rekolonialisasi membuktikan adanya kekerasan simbolik negara terkait data perdesaan. Keseriusannya dalam bidang akademik tidak main-main, terbukti dengan gelar cumlaude yang diraih olehnya. Rieke berharap kiranya disertasinya dapat menjadi kajian akademik yang dapat dipertimbangkan dalam penyusunan kebijakan publik di masa mendatang. (DLN)