Skip to main content
KegiatanProgram DoktorProgram Magister

Student Exchange Experience: Cerita Uswahtul Chabibah Mengikuti The Future Research Talent Awards di Canberra

By November 14, 2023No Comments4 min read

Berbekal ketertarikan mendalamnya pada science communication, Uswahtul Chabibah terpilih untuk mengikuti The Future Research Talent (FRT) Awards yang diselenggarakan oleh Australian National University (ANU), Canberra. FRT sendiri merupakan program kompetitif dan bergengsi yang menawarkan kesempatan bagi para peneliti berbakat di Indonesia untuk membentuk koneksi internasional dan mengembangkan kompetensi penelitian. FRT yang ditawarkan oleh ANU membuka kesempatan yang luas bagi mahasiswa magister, doktor, peneliti, dan para dosen di Indonesia yang tertarik pada berbagai disiplin ilmu pengetahuan, termasuk komunikasi. Selama menjalani program FRT 10-12 minggu di Canberra, ANU memberikan biaya hidup sebesar 8500 AUD untuk masing-masing awardee.

Sebagai satu-satunya perwakilan Universitas Indonesia yang mengikuti program FRT di ANU, Uswahtul bercerita bahwa dirinya banyak terlibat dalam berbagai kegiatan pada Australian National Center For Public Awareness of Science (CPAS). Uswahtul yang akrab dipanggil Uswah menceritakan bahwa alasan utama yang mendorongnya untuk mengikuti program ini adalah keinginannya untuk mempelajari komunikasi sains yang belum tersedia pada konsentrasi kurikulum di Universitas Indonesia. Awalnya Uswah mendapat tawaran dari salah satu dosen pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Inaya Rakhmani, PhD, yang juga menjadi promotor Uswah untuk mengikuti FRT. Selanjutnya ia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak dukungan pada saat pendaftaran FRT, mulai dari dukungan promotor sampai dengan dukungan dari dosen dan staf pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.

Perjalanan dimulai pada Oktober 2022, saat Uswah mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti pendaftaran hingga pada Desember 2022 Uswah terpilih sebagai perwakilan Universitas Indonesia. Uswah menceritakan bahwasanya proses pendaftaran bukan proses yang mudah, banyak dokumen administrasi dan essay yang harus dilengkapi, terlebih lagi di tengah kesibukan pekerjaan dan perkuliahannya. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang Uswah untuk terus maju dan mengikuti pendaftaran hingga akhirnya terpilih menjadi salah satu awardee.

Program FRT sendiri berlangsung pada tanggal 16 Juni 2023 sampai dengan 8 September 2023 di Australian National CPAS. Selama program berlangsung Uswah didampingi oleh Prof. Will Grant sebagai supervisor dan Dr Rini Astuti sebagai co-supervisor untuk mengerjakan rencana penelitiannya terkait diplomasi sains. Uswah mengaku senang menjadi salah satu awardee pada program FRT, terlebih lagi ia dapat mempelajari perbedaan budaya belajar di Canberra yang khas dengan budaya kolegial dan egaliternya.

Sebagai satu-satunya mahasiswa magister di FRT, Uswah dapat berinteraksi dengan bebas bersama para peneliti PhD, profesor, dan dosen di CPAS. Ia juga bergabung dengan kelompok membaca yang rutin mengadakan pertemuan setiap seminggu sekali bersama dengan Ketua UNESCO dan para peneliti. Pembahasan dalam pertemuan tersebut meliputi bagaimana mengkomunikasikan atau memproduksi ilmu pengetahuan untuk kepentingan publik dari berbagai perspektif global.

“Aku senang banget sih bisa ikut program FRT ini, selain bisa ketemu banyak para peneliti hebat, aku juga bisa mendapatkan international exposure yang memungkinkan aku untuk mengenal banyak budaya baru yang berbeda dengan budaya akademik Indonesia” ucapnya. Pengalaman ini adalah pengalaman berharga bagi Uswah, bukan hanya mendapatkan ilmu baru, Uswah juga menjalin relasi dengan berbagai orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. “Oh iya, di sana aku juga tidak hanya memperdalam penelitian, tapi juga sempat jalan-jalan ke Adelaide, terus kunjungan ke KBRI, sit-in di dua mata kuliah yang mendukung penelitianku, dan beberapa kali hadir ke seminar para kandidat PhD.”

Peluang seperti ini merupakan kesempatan berharga yang dapat diikuti oleh para mahasiswa pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Uswah mengatakan bahwa kesempatan yang ditawarkan sangat terbuka luas, jangan takut untuk mencoba karena pengalaman seperti ini merupakan pengalaman berharga. Berbekal pengalaman Uswah mengikuti FRT selama tiga bulan di Canberra, Ia bercerita bahwa semangatnya untuk melanjutkan studi jenjang doktoral di ANU menjadi hidup, terkhususnya untuk mendalami disiplin ilmu science communication. (DLN)