Skip to main content
Inspirasi Alumni Magister

Happy Goeritman: Mengejar Impian Menjadi Jurnalis Mumpuni

By Oktober 31, 2023Maret 21st, 2024No Comments3 min read

Berbekal pengalaman berorganisasi dan keterampilan yang mumpuni, Happy Goeritman, alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI sekaligus seorang presenter berita kondang jebolan TVRI berhasil mengejar passion-nya di dunia jurnalistik. 

Akrab disapa Happy, dirinya mengaku memulai ketertarikannya di bidang jurnalistik sejak masa SMA. Dengan aktif menjadi pengurus pada ekstrakurikuler Majalah Sekolah, Happy menceritakan awal mula keaktifannya di bidang jurnalistik. Setelah lulus dari SMA, Happy melanjutkan pendidikan S1-nya di Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI. Semasa perkuliahan S1, Happy mengenal lebih dalam dunia jurnalistik melalui keaktifannya pada organisasi BO Pers Suara Mahasiswa (SUMA). Melalui organisasi tersebut, Happy memperoleh pengalaman sebagai pengurus juga reporter. 

Setelah lulus dari pendidikan S1, cita-cita Happy untuk bekerja di perusahaan media sebagai reporter sempat tertunda karena ia bekerja di Sekolah Belanda sebagai Dutch teacher assitant. Selama 1.5 tahun lamanya, Happy merasa ingin kembali kepada passion awalnya dan mendaftar pada beberapa perusahaan media TV. Setelah penantian panjang, akhirnya pada tahun 2012 Happy berhasil masuk di stasiun TVRI dan memulai kariernya di bidang jurnalistik sebagai reporter, news presenter hingga akhirnya menjadi produser. 

Atas kariernya yang semakin melejit, pada tahun 2020 Happy memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2-nya di Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI. “Supaya linear dengan background pendidikan. Saya rasa, pekerjaan sebagai jurnalis juga perlu memahami Ilmu Komunikasi, terutama tentang konvergensi media dan perkembangan teknologi digital,” jelas Happy. Selama berkuliah di Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI, Happy mengambil peminatan Manajemen Komunikasi. Salah satu yang menjadi favoritnya adalah mata kuliah Manajemen Komunikasi Krisis, “dalam praktik jurnalisme, kita perlu paham tentang bagaimana berkomunikasi di masa krisis, dari media ke publik ataupun antar media dengan pemangku kepentingan,” tambahnya. 

Dengan latar belakang situasi pandemi dan sebagai wartawan, Happy menyoroti komunikasi pemerintah di awal pandemi yang ia nilai kurang transparan sehingga menimbulkan isu stigmatisasi. Atas ketertarikannya pada topik tersebut, Happy menulis tesisnya yang berjudul “Faktor Budaya pada Konstruksi Pesan Risiko dalam Komunikasi Krisis Satgas Penanganan Covid-19.” Happy meneliti bagaimana pemerintah membangun komunikasi krisis dan membentuk jenis pesan risiko sebagai wujud penanganan di masa krisis. Dengan mewawancarai Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, penelitian Happy menemukan bahwa komunikasi publik yang dilakukan di masa krisis tidak bisa disamakan dengan strategi PR biasa dan lebih mempertimbangkan faktor budaya.

Happy menyelesaikan studinya di Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2021 dengan predikat Cumlaude. “Pengalaman S2 ini, cukup membentuk cara berpikirku yang baru, selalu based on data, jadi untuk membuat produk jurnalistik rasanya lebih mudah karena terbiasa meriset dan membentuk paradigma, memilih perspektif, mencari celah kritis, dan rasanya menjadi lebih berkualitas,”  ucap Happy. Di akhir kata, Happy berpesan bahwa di zaman yang berkembang sangat cepat dan pesat, kompetisi semakin sengit, sehingga usahakan tempuh pendidikan setinggi-tingginya untuk menemukan ilmu yang akan menunjang karir dan hidup yang berkualitas. 

(GLS)